Kapolres Rote Ndao Hadiri Pembukaan Festival Mulut Seribu Di Lokonamon
www.tribratanewsrotendao.com , Rote – Kepala Kepolisian Resor Rote Ndao AKBP Bambang Hari Wibowo, SIK, M.Si bersama unsur Forkopimda Kabupaten Rote Ndao menghadiri Pembukaan Festival Mulut Seribu bertempat di Tambatan Perahu Lokonamon, Desa Daiama, Kecamatan Landu Leko, Kabupaten Rote Ndao, Sabtu (26/10/2019).
Kegiatan yang mengusung tema “Lestari Alamku, Malole Neu Ita Basan " dibuka oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan dihadiri Laksma TNI I Gusti Kompiang Aribawa (Danlantamal VII Kupang), Kol. Pnb Agus Setyawan (Danlanud Eltari Kupang), Paulina Haning-Bullu, S.E (Bupati Rote Ndao), dr. Kornelius Kodi Mete (Bupati Sumba Barat Daya), Egusem Pieter Tahun (Bupati TTS), Djafar H. Ahmad (Bupati Ende), Drs. Agustinus CH Dulla (Bupati Manggarai Barat), Marthen Ngaku Toni, S. P (Wakil Bupati Sumba Barat), Drs Jaghur Stefanus (Wakil Bupati Manggarai Timur), Agustinus Payong Boli, SH (Wakil Bupati Flores Timur), Drs.Tagela Ibisola (Ketua DPRD Sumba Tengah), Drs Leonard Haning M.M (Ketua TP3D Rote Ndao), Letkol Laut Akhmad Alif Saifudin M Tr Hanla (Danlanal Pulau Rote), Letkol Andriyan Wahyu Dwi Atmoko, S.Ip (Dandim 1627 Rote Ndao), AKBP Hidayat (Wadir Intelkam Polda NTT), Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, Pejabat Sipil dan ASN Pemda Rote Ndao, TNI/POLRI, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat.
Gubernur NTT yang dalam sambutannya mengatakan bahwa Pulau Rote kecil, oleh karenanya Pemda perlu memikirkan langkah-langkah terobosan dan menginfentarisir (Maping) lokasi-lokasi berdasarkan kelas Pariwisata.
“ Rote indah tetapi kecil, perlu dipikirkan secara baik berapa banyak dapat menampung wisatawan baik lokal maupun asing. Saya nilai Rote termasuk yang sukses menyelenggaeakan Festival, karena waktu Festival di Semau rata-rata pendapatan penjual sebesar 2 juta rupiah perhari, artinya terjadi lompatan ekonomi sebagai efek adanya Pariwisata sifatnya eksponensial “, ungkap Gubernur.
Tempat Wisata yang ada di Rote Ndao perlu ada cerita legenda sejarah yang ada dibaliknya, pasti tamu akan tertarik jika ada cerita, masalah benar dan tidak itu lain soal. Wisatawan rata rata datang tinggal makan, minum, nonton, belanja lalu pulang akan membawa kenangan yang indah. Saya yakin Pariwisata Rote Ndao akan terus berkembang, lanjutnya.
Festival yang mengedepankan wisata alam bahari ini menyuguhkan berbagai kegiatan diantarannya Tari Kebalai, Parade Perahu Layar serta Pukul Kaki (Bahorok). Destinasi wisata mulut seribu yang digadang-gadang sebagai Raja Ampatnya NTT ini merupakan destinasi wisata yang baru dan dapat menjadi tujuan wisata yang murah meriah.
Dalam kegiatan ini ditampilkan juga stan dan kios kecil yang menyuguhkan potensi-potensi dan ide-ide kreatif bukan hanya dari kabupaten Rote Ndao namun ada juga dari beberapa kabupaten lainnya di NTT.
Festival yang rencananya akan diselenggarakan selama 3 hari dari tanggal 26 oktober hingga 28 Oktober mendatang mendapat pengamanan baik terbuka dan tertutup dari personel Polres Rote Ndao beserta Polsek Rote Timur, Polsek Pantai Baru dan Polsek Rote Tengah. (6”nur)