Wakapolres Rote Ndao Hadiri Rapat Penyusunan Rencana Kontigensi Gempa Bumi Berpotensi Tsunami di Kabupaten Rote Ndao
www.tribratanewsrotendao.com – Rote, Bersama stake holder terkait, rapat penyusunan rencana kontigensi gempa bumi berpotensi tsunami di Kabupaten Rote Ndao digelar di aula Koperasi Sehati Ba’a, Kelurahan Mokdale, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Kamis (26/09/2024).
Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Asisten 1 Setda Kab. Rote Ndao Ir. Untung Harjito, Waka Polres Rote Ndao KOMPOL Jonny S. Nahak, S.E., Kasat Binmas Polres Rote Ndao IPTU Frits O. Matly, Kepala BPBD Kabupaten Rote Ndao Janwes N.H. Nauk, S.STP., Perwakilan Pol PP Rote Ndao Rony F. Bolla, Kabid Analisa Bencana BPBD NTT Richard P.L. Pelt, Kabid IK BPBD NTT Feliks P.G. Batara, Koorbid datin BMKG Geofisika Kupang Philips Bramantia, Koordinator observasi Geofisika Kupang Tri U. Wibowo, Pasi OPS Kodim 1627/Rote Ndao LETDA Info. David Mooy, S.H., Babinsa Koramil 01 SERKA Markus Modokh, Perwakilan Klasis Lobalain Pdt. Yuniken L. Siokain, S.Th., Ketua MUI Ahmad H. U. Kiah, Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao, Perwakilan Dinas Bapelitbang Rote Ndao dan Staf BPBD dan BMKG Kabupaten Rote Ndao.
Rapat yang membahas tentang rencana kontigensi gempa bumi dan Tsunami Dimana merupakan kesepakatan bersama dalam penanggulangan bencana yang mencakup skenario, pembagian tugas dan fungsi masing-masing pihak yang terkait perkiraan kebutuhan, dan sumber daya, kerangka kerja tanggapan darurat.
Dibahas pula beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko bencana Gempa Bumi antara lain dengan dengan mendirikan bangun sesuai aturan baku (tahan gempa), mengenali lokasi bangun tempat tinggal (rawan bencana), menyiapkan peralatan seperti senter, P3K, makanan instan serta kebutuhan lainnya bilamana terjadi bencana dan mengenali jalur evakuasi dan mencatat nomor darurat/penting.
Wakapolres mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat positif dan penting dimana dengan kegiatan ini kita bisa mempersiapkan segala sesuatu dalam menghadapi adanya bencana.
“Kegiatan ini positif sekali, sangat penting dimana kita bisa melakukan beberapa upaya mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami yang dapat dilakukan diantaranya membuat pemetaan kawasan rawan bencana, menata tata ruang, membuat jalur dan dan tempat evakuasi dan membangun sistem peringatan dini bencana,” ungkap Waka.
Tentu kita tidak meninginkan akan terjadinya bencana namun dengan kegiatan seperti ini kitabisa mendapat pengetahuan lebih serta terjalinya jalur koordinasi dan komunikasi bila terjadi bencana, imbuhnya.
Diketahui bahwa dalam kegiatan ini disampaikan oleh pemateri beberapa materi yang tercakup dalam Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) diantaranya :
- Pengenalan dan pengkajian ancaman bencana;
- Pemahaman tentang kerentanan masyarakat;
- Analisa kemungkinan dampak bencana;
- Penentuan mekanisme kesiapan dan penanggulangan dampak bencana;
- Alokasi tugas, kewenangan dan Sumber Daya yang tersedia.
(6n)