www.tribratanewsrotendao.com
– Rote Ndao, semakin maraknya aksi terorisme akhir-akhir ini yang telah banyak merenggut nyawa baik dari aparat kepolisian maupun masyarakat umum, membuat Polres Rote Ndao bergerak cepat dalam aksi pencegahan.
Rapat koordinasi lintas agama dan sektoral ini dihadiri Ketua MUI Rote Ndao, Ketua FKUB Rote Ndao, Pastor Paroki gereja kristoforus Ba'a, Ketua PHDI Rote Ndao, serta bapak dan ibu Pendeta se Rote Ndao, Para Romo, Para ustadz, alim ulama serta imam Masjid se Kabupaten Rote Ndao digelar di aula Wirastya Mapolres Rote Ndao, Senin (14/05/2018)
Rapat yang dipimpin oleh Kapolres Rote Ndao AKBP Murry Mirranda, SIK mengagendakan rapat tentang pencegahan dini dan antisipasi paham Radikalisme dan konflik SARA. Menurut Kapolres, rapat ini sangat penting dan berguna untuk pencegahan terhadap seluruh paham radikalisme serta dapat mendinginkan suasa yang sempat memanas akibat ulah teroris.
“ Paham-paham radikalisme itu dapat mencuci otak siapa saja, sehingga berbuat jahat dan anarkis, oleh karena itu penting kita kumpulkan para tokoh agama, masyrakat, pemuda dan tokoh adat yang ada di wilayah Rote Ndao guna kita satukan suara, tekad dan tujuan untuk memerangi terorisme dan SARA, “ ungkap Kapolres.
Dalam rapat yang digelar kurang lebih 3 jam lamanya ini, menghasilkan beberapa point penting sebagai perwakilan suara seluruh unsur dan elemen masyarakat Kabupaten Rote Ndao, antara lain sebagai berikut :
-
Mendesak pemerintah dan DPR RI segera mengesahkan UU tentang Terorisme, agar aparat dapat bertindak sesuai dengan UU dan memiliki dasar yang kuat dan tidak adanya keragu-raguan dalam bertindak.
-
Kejadian teror yang terjadi dalam beberapa hari ini bukanlah bernuansa agama, sehingga diharapkan tidak saling menyalahkan/mengaitkan dengan komunitas yang ada di Kabupaten Rote Ndao.
-
Bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di Rote Ndao, mewaspadai orang orang luar yang ingin memprovokasi dan menghancurkan persatuan dan kesatuan di Kabupaten Rote Ndao, untuk itu jangan ada pikiran yang membedakannya namun bersatu untuk memberantas Terorisme.
-
Jangan terprovokasi, harus satu hati satu langkah dan himbauan kepada semua pimpinan masing - masing Tokoh agama, jangan berbeda perasaan.
-
Semua pimpinan umat beragama harus antisipasi terhadap hal hal yang mencurigakan.
-
Turut berbelasungkawa atas kejadian teror yang terjadi dalam beberapa hari ini dan mendoakan korban, semoga diberikan kesembuhan, keselamatan dan kesehatan.
-
Tidak terpicu dengan postingan-postingan yang bernada miring tentang agama, agar jangan diteruskan, jangan karena perbuatan teroris kita tercerai berai.
-
Marilah kita selaku waspada, dan selalu bergandengan tangan untuk melawan terorisme.
-
Menghimbau kepada seluruh umat beragama di Kabupaten Rote Ndao, agar melihat masalah yang terjadi secara jernih, jangan saling menyalahkan, percayakan kepada pihak yang berwajib untuk menyelesaikan masalah tersebut.
-
Menghimbau kepada seluruh masyarakat kabupaten Rote Ndao agar hidup berdampingan, sesuai dengan ajaran agama masing-masing.
Kesepuluh point tersebut nantinya akan disampaikan kepada seluruh umat dan jemaat di mesjid-mesjid dan gereja-gereja serta Vihara yg ada di Kabupaten Rote Ndao.
TERORIS ITU TIDAK BERAGAMA, KARENA TIDAK ADA AGAMA YANG MENGAJARKAN TEROR
#Bersatu Melawan TERORIS
#KAMI TIDAK TAKUT
(
6”nur
)