Kapolres Rote Ndao : 15 WNA Asal Bangladesh Diamankan di Mapolres Rote Ndao

www.tribratanewsrotendao.com. - Lobalain, Kepala Desa Kolobolon Esaf Mbuik pada Kamis 19 Desember sekitar pukul 10.00 Wita melaporkan kepada petugas Bhabinkamtibmas bahwa salah satu warganya telah menemukan warga negara asing terdampar di Pantai Hena pesisir selatan Pulau Rote.
Selang beberapa saat kemudian petugas Polres Rote Ndao mendatangi lokasi dan mengamankan sejumlah 15 orang yang diduga adalah Imigran gelap berasal dari negara Bangladesh. Interogasi singkat dilakukan untuk memastikan kondisi para WNA dan mengecek dokumen atau indentitas serta memastikan barang bawaan mereka dan tidak terdapat barang terlarang. Dipastikan hasil pengecekan, seluruh WNA tersebut tidak memiliki dokumen apapun.
Seluruh Imigran berjenis kelamin laki - laki tersebut kemudian diamankan di Aula Wirasatya Mapolres Rote Ndao.
WNA asal Bangladesh saat berada di rumah Kepala Desa Kolobolon, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao.
Kapolres Rote Ndao AKBP Mardiono, S.ST., M.K.P. menjelaskan bahwa hasil interogasi dari terduga Imigran bahwa mereka seluruhnya berasal dari negara Bangladesh, sebelumnya bekerja di Malaysia. Kemudian sekira bulan September 2024 masuk ke Medan, Indonesia melalui jalur laut menggunakan kapal kayu.
"Ya, mereka 20 hari berada di Medan, Sumatera Utara. Lalu mereka diberangkatkan dengan kendaraan bus menuju Jakarta dan harus membayar biaya 50.000 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp.175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah)," jelas Kapolres.
"Masuk ke Jakarta dan berada di sana sekitar 1 bulan lalu berangkat lagi selama 4 jam menuju arah selatan dan bergabung dengan 24 WNA lainnya di atas kapal ikan yang telah disiapkan untuk kemudian kapal yang diawaki oleh 2 orang WNI tersebut berangkat menuju Christmas Island," imbuhnya.
"Perjalanan kapal menuju Christmas Island ditempuh selama 6 hari dan di tengah perjalanan, ABK kapal 2 orang WNI turun meninggalkan kapal menggunakan perahu kecil yang telah berada di atas kapal ikan tersebut dan kembali ke perairan Indonesia, sedangkan Kapal Ikan (penumpang Imigran) tetap melanjutkan pelayaran menuju Christmas Island berbekal kompas yang diberikan oleh ABK WNI tersebut," tambahnya.
Menurut keterangan terduga Imigran, kapal yang mereka tumpangi kemudian memasuki Perairan Australia dan ditangkap oleh Otoritas setempat (Australia Border Force). Mereka kemudian seluruhnya dipindahkan ke Kapal Australia tersebut lalu kapal ikan yang digunakan mereka dari Indonesia ditenggelamkan.
Personel Polres Rote Ndao saat menjemput para WNA untuk diamankan di Mapolres Rote Ndao.
"Mereka berada di atas kapal Australia itu selama 16 hari dan hari ini jam 05.00 waktu Australia, sejumlah 15 Imigran ini dipindahkan ke sebuah kapal yang telah disiapkan. Kemudian mereka berlayar dengan kecepatan tinggi menuju Perairan Indonesia dan diturunkan di Pulau Rote," jelas Kapolres.
Para Imigran menjelaskan bahwa mereka semua turun kapal dengan cara melompat dan berenang menuju pantai. Kapal yang membawa mereka bermanuver merubah haluan kembali menuju Australia.
"Dari barang - barang bawaan Imigran yang kita periksa, terdapat makanan kemasan dan air mineral produk Australia dan menurut pengakuan mereka itu diberikan oleh Australia Border Police (ABF)." jelas Kapolres.
"Saat ini kita amankan di Mapolres dan untuk penanganan lebih lanjut, kami telah berkoordinasi dengan Pemda Rote Ndao dan Imigrasi di Kupang, kami juga telah laporkan peristiwa ini ke Bapak Kapolda NTT," tutupnya. (Bdn_23)