Buka Rakernis Bidang Humas T.A. 2022, Kapolda NTT Harap Anggota Dapat Mengelola Media Dengan Baik

Buka Rakernis Bidang Humas T.A. 2022, Kapolda NTT Harap Anggota Dapat Mengelola Media Dengan Baik
Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H., didampingi Irwasda Polda NTT dan Kabid Humas Polda NTT saat membuka kegiatan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Fungsi Humas Tahun Anggaran 2022 di hotel Silvia Kupang, Rabu (3/8/2021) pagi.

www.tribratanewsrotendao.com - Kupang, Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H., membuka kegiatan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Fungsi Humas Tahun Anggaran 2022 di hotel Silvia Kupang, Rabu (3/8/2021) pagi.

Ikut mendampingi Kapolda NTT dalam kegiatan ini,  Irwasda Polda NTT Kombes Pol. Zulkifli, S.S.T., M.K., S.H., M.M., dan Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol. Ariasandy, S.I.K., serta dihadiri oleh para pejabat utama Polda NTT dan para Narasumber.

Rakernis ini juga diikuti oleh para Kasubag Renmin Satker Polda, Kasiehumas Polres Jajaran beserta Basiehumas Jajaran dan anggota Humas Polda NTT.

Kegiatan yang diselenggarakan selama tiga hari ini mengangkat tema "Melalui Penguatan Komunikasi Publik Bidang Humas Polda NTT Siap Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional dan Reformasi Struktural serta Mengamankan Presidensi G20 Guna Mensukseskan Pembangunan Nasional Menuju Indonesia Maju".

Dalam sambutannya, Kapolda NTT menyampaikan bahwa, kegiatan Rakernis ini merupakan kegiatan yang penting yaitu bisa bertukar informasi dan bisa berdiskusi untuk memajukan keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedepannya.

"Harapannya pelaksanaan kegiatan ini dapat membawa manfaat dan hasil ataupun sebuah pengetahuan maupun  keterampilan yang bisa diterapkan dalam pelaksanaan tugas masing-masing", ucap Kapolda NTT.

Dikatakannya, bahwa tema rakernis bidang Humas ini bisa dibandingkan dengan tema Hari Bhayangkara kurang lebih hampir sama yaitu ada pemulihan ekonomi nasional dan reformasi struktural serta mengamankan Presidensi G20 yang saat ini sementara berjalan.

"Kalo melihat masalah pemulihan Ekonomi Nasional dan Reformasi Struktural ini adalah dua hal yang penting yang harus dipahami dan harus dilaksanakan dalam pelaksanaan tugas masing-masing", katanya.

Dijelaskannya, bahwa dalam pelaksanaan program presisi Kapolri adalah melakukan transformasi Polri yang Presisi. Yang pada intinya adalah kegiatan transformasi yaitu artinya perubahan.

"Intinya transformasi itu adalah sebuah perubahan atau proses hijrah yang mana kurang baik menjadi lebih baik, dan yang sudah baik menjadi sangat baik. Perubahan untuk bisa mendukung program pemerintah dalam hal masalah pemulihan Ekonomi Nasional. Kemudian berubah secara Reformasi Struktural dari diri kita sendiri untuk lebih baik", jelasnya.

Kapolda mengharapkan kepada para peserta rakernis untuk memanfaatkan waktu selama tiga hari untuk mengambil ilmu baik itu dari internal maupun eksternal

"Saya yakin semuanya memiliki keahlian, tentunya keahlian inilah yang kemudian kita serap. Untuk itu dalam kesempatan ini gunakan untuk sebaik-baiknya. Saya minta agar para perserta aktif dalam kegiatan ini kerena kondisi di lapangan menuntut kita berubah lebih cepat menuntut kita untuk bisa menyesuaikan dengan implemental yang ada di lapangan dengan situasi lingkungan yang berada di lingkungan masing-masing ", harapnya.

Disampaikannya, bahwa di Indonesia sendiri sebelumnya ada tiga kekuasaan yang dikenal yaitu kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Namun sejak bergulirnya reformasi pada tahun 1998 media menjadi pilar ke empat demokrasi, media berperan menjadi pupuk memperkokoh demokrasi dalam kemajuan kehidupan berdemokrasi di era reformasi yang sangat terbuka seperti sekarang ini. Oleh karena itu media yang di emban Humas Polri juga mengemban peran yang sangat penting, Humas Polri sebagai leading sector pemberitaan dalam manajemen media dengan majunya industri 4.0 teknologi informasi di era mempengaruhi peran dan fungsi setiap kelembagaan.

"Salah satunya adalah Humas Polri yang memiliki peran sentral. Humas harus punya atau kemampuan komunikasi publik speaking yang baik, harus peka terhadap setiap perubahan dan perkembangan situasi yang terjadi", sampainya.

Bad News Is Good News. Kabar buruk itu adalah berita yang menarik/bagus walaupun tidak selalu benar, tapi secara umum wartawan memang cenderung untuk mencari kabar buruk. karena apa? disana ada nilai berita yang bisa di jual. Untuk itu Humas Polri dalam mengola pemeberitaan yang negatif harus bisa di respon dengan bijak dengan manajemen media.

"Humas Polri harus jeli melihat dari segala sisi, transparan kecepatan tapi tidak vulgar, dalam memberitakan fakta yang sebenarnya, tidak terlambat dan obyektif, counter opini, media sebagai jembatan (bridge) antara polri dan masyarakat selalu proaktif menanggapi dan memberikan informasi kemitraan Polri dengan media terus dilakukan dan memberikan informasi, kemitraan Polri dengan media terus di lakukan amplifikasI serta menentukan isu dan mengelola menjadi pemberitaan yang positif dan dapat di terima oleh publik/masyarakat. Ini adalah hal yang gampang-gampang susah bagaimana kita bisa mencermati sebuah berita yang negatif menjadi Good News. Dikelola dengan baik cara amplifikasi", lanjutnya.

Diakhir sambutannya, Kapolda NTT mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Kabidhumas Polda NTT beserta seluruh jajaran yang telah mempersiapkan penyelenggaraan acara ini dengan baik dan saksama.

"Kepada para peserta, selamat mengikuti rakernis Tahun 2022, semoga berjalan dengan lancar, sukses, dan tercapai tujuan sebagaimana yang diharapkan", tandasnya. (tbnntt)